Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasa puas dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu, yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis didalam aspek pribadinya baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu dalam hal kepentingannya, meskipun dengan lingkungan yang sama. Sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya sama Perbedaan kpentingan itu antara lain berupa : 1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang 2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri 3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama 4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi 5. Untuk dibutuhkan oleh orang lain 6. Untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya 7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan 8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
2. Prasangka, Diskriminasi dan Enthnosentrisme - Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi adalah sesuatu hal yang ada relevansinya. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap manusia memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Perbedaan pokok antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan. Prasangka ini sebagian bersifat apriori atau tidak berdasarkan pengalaman pribadi sendiri. Prasangka bisa diartikan sebagai sikap yang tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat dan berat sebelah. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, semuanya tidak disalurkan secara wajar, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskriminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku sendiri.
- Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas, prasangka bersumber dari suatu sikap, diskriminasi menunjukan kepada tindakan. - Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
- Latar belakang sejarah
- Dilatar belakangi oleh perkembangan sosial-kultural dan situasional
- Bersmuber dari faktor kepribadian
- Perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
- Usaha mengurangi / menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi
- Perbaikan kondisi sosial ekonomi
- Peluasan kesempatan belajar
- Sikap terbuka dan sikap lapang
Ethnosentrisme adalah anggapan suatau bangsa / ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, rill, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa / ras lain kurang baik dimata mereka.
3. Pertentangan-Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari suatu konflik, yaitu : - Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik
- Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan- perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan
- Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan. Adapun cara pemecahan konflik adalah sebagai berikut : - Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik, yang diungkap dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
- Subjugation atau Domination, artinya pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain intuk mengalah dan menaatinya.
- Majority rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
- Monority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
- Compromise, semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah (halfway)
- Intergration (integrasi) artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
4. Golongan-Golongan Yang Berbeda Dan Integrasi Sosial- Masyarakat Najemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat majemuk ini dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan administrasi pemerintah, politik, ekonomi, dan sosial. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut :- Suku bangsa dan kebudayaan, Indonesia terdiri dari sejumlah suku bangsa, tiap suku bangsa mempunyai kebudayaan sendiri maka di Indonesia juga terdapat sejumlah sistem budaya yang dipergunakan oleh masing-masing suku bangsa.
- Agama, dilihat dari segi histories bangsa Indonesia mempunyai toleransi yang besar terhadap kepercayaan orang lain.
- Bahasa, pada suku-suku bangsa yang bermacam-macam itu terikat oleh persamaan yaitu bahasa yang merupakan alat komunikasi dalam melaksanakan interaksi sosial antar kelompok.
- Nasion Indonesia, nasion merupakan kesatuan solidaritas yang terbentuk sebagai hasil proses setelah kemerdekaan tajin 1945.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah :- Klaim atau tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
- Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturuna (Tionghoa, Arab)
- Agama, sentimen agama dapat digerakan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
- Prasangka yang merupakan permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
Integrasi sosial (masyarakat) dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga msyarakat, secara keseluruhan.Integrasi nasional merupakan masalah yang dialami semua Negara atau nasion di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Beberapa permasalahan integrasi nasional ; - Perbedaan Ideologi, disebabkan perbedaan falsafah hidup yang banyak berpengaruh dalam proses sosialisasinya maupun pembentukan konsepsi nalarnya.
- Kondisi masyarakat yag nmajemuk, yang terdiri dari berbegai kelompok etnis baik pribumi maupun keturunan asing.
- Masalah teritorial daerah jarak yang bercukup jauh, kondisi ini akan mempererat kelompok etnis tertentu.
- Pertumbuhan partai politik, memunculkan pertentangan politik dengan terjadinya demonstrasi, kerusuhan, dll
Upaya pendekatan ;- Mempertebal keyakinan seluruh warga negara terhadap Ideologi Nasional
- Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah / pulau dengan membangun sarana komunikasi, informasi dan transportasi.
- Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
- Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
Label: Tugas
Older Post | Newer Post
|
Navigations!
Refresh
About
Cerpen
Cerbung
Let's Talk!
Followers!
message?
The Credits!
|