
|
Memoriam
3/18/2011 @ 11:42 AM | 0 Comment [s]
Untuk pertama dan terakhir kalinya gue bisa denger suaranya, rasanya air mata ini nggak bisa lagi dibendung. Setiap kali buka, setiap kali itu pula air mata selalu jatuh... Andai... Menjadi kata favorit gue sekarang. Andai dia masih ada, Andai dia masih disini. Tapi? Sampai sekarang gue belum bener-bener bisa terima, kenapa dia pergi terlalu cepat? Ini ucapan saat gue ultah tahun lalu, salah satu tindakan romantis yang selalu dia berikan. Itu pula yang buat gue nggak pernah bener bener bisa ngelupainnya. Good bye baby... Might we never being together on earth but someday If I have been there, we must be together and never be apart anymore. I know you believe that. dan ini puisi yang dia buat jauh sebelum kepergiannya... Kekasih…Suatu ketika aku akan wafat… Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat Dan akan segera ku akhiri cerita Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu… Bila tiba saat kupergi… Jangan ada derai air mata kedukaan Karna ratapmu akan patahkan sayapku Kepergiaanku menempuh puncak impian, Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini. Hapuslah air matamu… Meski terus kau percikan duka atas kepergianku, Aku tak akan pernah kembali, Dan sungguh tak ingin kembali. Biarlah jiwaku tenang berlalu… Dalam dekapan hangat sayap malaikat Merengguk anggur kebebasan semu Diantara setumpuk timbangan perbuatanku Aku berharap… Jasad matiku kau balut dengan senyum Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan Iringi kepergianku dengan doa Mungkin itu akan meringankan bebanku Biarlah pusara ini menjadi saksi… Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi… Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian… Mungkin dalam penantian ini… Masih ada celah Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta… Label: Video |
Navigations! Let's Talk! Followers! message?
The Credits! |