Aku terus menerus menatap sebuah botol yang ada dihadapanku sekarang. Kedua bola mata ini sepertinya enggan untuk memalingkan dari botol yang bervolume 600ml. Aku tidak tau mengapa, botol itu memiliki daya tarik yang kharismatik hingga aku tak bisa lepas menatapnya.

Kemudian aku seperti melihat seseorang didalam sana, seseorang yang hidup seperti didalam kaca. Tapi tak ada satupun yang bisa melihat kecuali aku. Aku dalam imajinasi yang sangat tinggi tapi seperti nyata. Aku memandangnya dan terus memandangnya. Aku lemparkan sebuah senyuman dan dia membalas. Senyum, senyum dan hanya senyuman yang dia perlihatkan tanpa ada kata-kata yang ia keluarkan. Aku tidak tau mengapa, mungkin entah aku yang tak bisa mendengar atau memang dia tak bersuara? Entahlah… Tapi aku terus bertanya-tanya siapa gerangan dirinya? Aku seperti mengenalnya, sangat mengenalnya sampai hati ini terasa dekat dan damai. Tapi bodohnya aku, aku tak ingat sama sekali siapa dirinya. Tak ada satupun yang bisa membantuku, cuma aku – cuma aku yang bisa melihatnya.

Sampai akhirnya dia memberikan sebuah pesan. Satu-satunya pesan yang bisa dia sampaikan hanya dari sebuah senyuman. Tapi sepertinya aku mengerti maksud dari senyumannya itu. Senyuman yang aku artikan sebagai ucapan terima kasih dan suatu pesan kalau dia baik-baik saja disana. Aku yang tak tau siapa dirinya merasa bahagia karenanya. Hati ini terasa tenang…

Dan semua kebahagian aku hilang, hilang dan gelap. Ternyata aku hanya mimpi. Aku bangun dari alam mimpiku. Aku bingung, itu seperti nyata buatku. Sampai akhirnya aku butuh waktu beberapa saat dan akhirnya memahami kalau itu semua hanyalah sebuah mimpi yang berisi pesan kalau dia telah tenang dan bahagia disana. Yaa dia yang dialam mimpi aku tak mengenalnya dan setelah aku sadar aku mengingat dan mengenalnya, ternyata dia adalah seseorang yang aku cintai.

Terima kasih atas pesannya, aku pun bahagia jika kau bahagia.

Label: Tulisan

Older Post | Newer Post

Template by : Farisyaa Awayy
Basecode by : Nurynn
Full Edited : Tria